Terbit pada:Selasa, 11 November 2014
Ditulis oleh: Unknown
Paska Kemarau Panjang, Harga 'Rica Solebe Pidis'
![]() |
Ilustrasi pedagang cabe |
KOTAMOBAGU – Paska musim kemarau panjang yang melanda wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), mengakibatkan melonjaknya harga cabe di pasaran. Betapa tidak, pantauan Bolmong Fox di sejumlah pasar tradisional Kotamobagu, harga cabe yang sebelumnya Rp 5 ribu semangkuk, kini naik menjadi Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Sedangkan harga per-kilogram sebelumnya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu, kini sudah melonjak kisaran 100 persen yakni Rp 40 ribu.
Meski demikian, konsumen pun terpaksa harus membeli dengan harga demikian. Karena cabe merupakan salah satu bahan pokok yang mau tidak mau menjadi konsumsi rutin masyarakat setiap hari.
Seorang pedagang kaki lima penjual cabe, yang diwawancarai saat berdagang di Pasar Serasi Kotamobagu, mengatakan bahwa meski mengalami kenaikan, ia tetap bersemangat berdagang cabe.
“Kami tetap semangat menjualnya, karena cabe adalah bahan pokok dasar masakan dapur. Jadi meski harganya naik, tetap diminati pembeli,” kata pedagang tersebut yang biasa dipanggil Ibu Tiara , warga komangaan Kecamatan Bolaang, Senin (10/11) kemarin.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal (Disperindagkop-PM) Kotamobagu, Herman Josephus Aray SIP, melalui Kepala Seksi Metrologi Pengawasan dan Pengendalian Harga, Rusman Pollo SE, ketika dikonfirmasi mengatakan, kenaikan harga cabe ini disebabkan oleh musim kemarau panjang yang melanda wilayah BMR baru-baru ini. Sehingga, mengakibatkan banyak tanaman cabe yang kering dan layu akibat kemarau tersebut.
“Jadi meski saat ini sudah musim hujan, tapi tanaman cabe sudah lebih dulu kering dan layu saat musim kemarau silam. Sedangkan untuk harga pasar yang ada di data kami, cabe merah besar Rp 22 ribu per kilo, cabe keriting Rr 23 ribu, dan cabe rawit Rp 22 ribu,” ungkap Ruman Pollo SE.
Kendati demikian, ia mengaku akan terus melakukan pantauan harga pasar setiap saat.
“Kami akan terus melakukan pantauan terhadap harga pasar, bukan hanya cabe, tapi semua harga sembako. Karena jika BBM naik, dipastikan harga ini akan mengalami kenaikan lagi. Apalagi saat ini juga sudah memasuki akhir tahu yakni perayaan Natal dan Tahun Baru,” tukasnya.
Peliput : Nancy Kawuwung, Ebhy Makalalag
Editor : Meiki Laoh