Pesawat Airbus Germanwings Jatuh di Prancis
![]() |
Ilustrasi |
Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti pesawat yang dikenal merupakan penerbangan murah favorit warga Jerman itu mengalami kecelakaan. Meski demikian, banyak pihak menyebut bahwa peluang hidup para korban sangat kecil.
Dilansir dari CNN, Selasa, (24/3) hari yang sama, menurut sebuah tracker penerbangan online yang mencatat ketinggian, pesawat itu menukik 14 ribu kaki hanya dalam hitungan enam menit.
Sebelumnya, pesawat dilaporkan terbang normal di ketinggian 38 ribu kaki. Namun dalam hitungan menit, pesawat itu menukik hingga di ketinggian 24 ribu kaki.
Menurut analis penerbangan Mary Schiavo, kondisi ini menggambarkan bahwa pesawat tidak dalam keadaan mati mesin. Sebab, pesawat masih bisa terbang sebelum akhirnya jatuh.
"Seandainya mati mesin, pesawat akan jatuh dalam hitungan menit. Jadi saya mengambil kesimpulan bahwa pesawat itu meluncur dengan bimbingan pilot," kata Schiavo.
Sementara itu, dilaporkan jika tim responden darurat telah dikirim ke daerah kecelakaan. Sebuah helikopter juga telah dikerahkan untuk mencoba menemukan lokasi jatuhnya pesawat.
Menurut Wali Kota Barcelonnette, Pierre Martin-Charpenel, lokasi kecelakaan pesawat merupakan wilayah yang hampir tak ada penduduk. "Dulu banyak dihuni pada abad ke-19, tetapi hampir tidak ada orang yang tinggal di sana sekarang," katanya.
Namun disaat yang sama, Maskapai Germanwings meralat jumlah penumpang sekaligus kru yang berada di pesawat Airbus 320. Melalui situs resminya, petang ini, Germanwings menyebut bahwa jumlah penumpang sekaligus kru yang berada di dalam pesawat nahas itu sebanyak 150 orang. Dari 150 tersebut, 144 merupakan penumpang, sementara enam lainnya adalah awak pesawat.
"Semua karyawan Wings Jerman dan Lufthansa menyesal dengan peristiwa ini. Kami semua sangat sedih dan terkejut. Kami membayangkan penderitaan para korban dan keluarga," ucap Germanwings dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Lufthansa, Carsten Spohr mengatakan jika peristiwa ini akan menjadi "hari yang suram" untuk perusahaan maskapai tersebut.