Headlines
Terbit pada:Sabtu, 18 Oktober 2014
Ditulis oleh: Unknown

Mengharukan, Tulisan Akun Ini Teteskan Air Mata

KOTAMOBAGU - Wafatnya Almarhum Anuar "Totabuan" Syukur, SE pada Sabtu (18/10) kemarin sebagai seorang yang dikenal terutama warga Bolaang Mongondow Raya (BMR) sebagai seorang Budayawan dan Sastrawan ini, masih banyak menyimpan duka dan kenangan bagi orang-orang yang ditinggalkannya. Begitu juga yang terjadi dalam keramaian dunia maya (internet).

Pada sebuah media sosial facebook dalam grup Pinotaba pun tak luput dari kabar meninggalnya sang maestro pena ini. Grup yang dibuat oleh Almarhum yang dibentuknya untuk dijadikan wadah diskusi membangun daerah ini yang sudah dihuni 1800-an akun, dalam beberapa komentar mengaku kaget mendengar kabar kepergian Almarhum.

Seperti yang diutarakan sebuah akun bernama Samsir Galuwo, akun ini membentangkan foto Almarhum semasa hidup dan tampak Anuar Syukur sedang sibuk dalam aktivitas berkebunnya sembari mengucapkan beberapa kalimat dalam akunnya. "RIP. Selamat Jalan Kawan Penulis dan Budayawan Anuar Totabuan Syukur. Tidak ada lagi lawan debat yang kritis baik di darat maupun di dunai Maya," tulis akun Samsir.

Begitu juga beberapa akun lainnya mengucapkan beberapa kalimat yang hampir sama dalam ucapan turut berdukanya atas wafatnya Anuar Syukur. Namun, yang sangat mengharukan dan juga menyentuh saat akun bernama Harianto Sabir menuangkan kalimat yang berisi kata-kata indah tampaknya merupakan isi hatinya kepada kawannya itu.

Berikut kalimat yang diposting akun Harianto Sabir dalam grup Pinotaba:


SEKALI BERARTI SUDAH ITU MATI..

Hai..kawan..
Aku baca berita dari kawanmu..
dikau telah berpulang..
Meninggalkan semua cita-cita kita
Cita-cita anak-anak Mongondow.

Hai Kawan..
Dering Hpku dengan nama kontakmu
yang berdering kencang di tengah malam buta
Hanya sekedar untuk berbicara cita-cita
Ataupun menuangkan uneg-uneg berita dari tanah kelahiranku.

Hai Kawan..
Buku-bukumu belum sempat aku baca semuanya
cover-covernyapun tak sempat aku selesaikan perwajahannya
dan Kamus Bahasa Ibu kitapun belum kita selesaikan.

Hai Kawan..
Kau adalah sebuah jarum pena yang jatuh di tetumpukan jerami-jerami
sawah-sawah di totabuan.
Kau adalah sedikit pelipur lara ketika Tanah ini tak ada lagi seorang Bernad Ginupit.

Hai Kawan..
Pergilah dengan tenang..dan damai.
aku akan selalu memperjuangkan cita-cita kita berdua
Meskipun aku harus berjalan sendirian sekalipun.
Untuk meninggalkan jejak bagi tanah Totabuan tentang Begitu Uniknya Suku Kita
Seperti yang selalu engkau tuliskan dalam buku-bukumu..
atau seperti yang kau bangga-banggakan kepada kawan-kawanmu di Jawa.
kita adalah ORANG KOTA COY..

Suku Pemakan Sayuran Langka di Nusantara..

Selamat Jalan Anuar Totabuan Syukur
Semoga Tanah Totabuan ini Segera melahirkan kembali Pengganti Sepertimu








Peliput: David Sumilat
Editor: David Sumilat
Foto: Penggalan gambar yang diambil dari situs facebook dalam grup Pinotaba. (istimewa)

Detail online

Ditulis oleh: Unknown pada 21.17. Dibawah rubrik . Anda dapat mengikuti respon ini melalui Facebook - Twitter. Tinggalkan komentar untuk Bolmongfox

By Unknown on 21.17. Dibawah rubrik . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Mengharukan, Tulisan Akun Ini Teteskan Air Mata"

Leave a reply

Popular Posts