Terbit pada:Kamis, 03 Juli 2014
Ditulis oleh: Unknown
Gunung Ambang Naik Status, Warga Kotamobagu Waspada
![]() |
Surat yang diterima BPBD Boltim dari Badan Geologi pusat. foto: istimewa |
Gunung berapi Ambang setinggi 1.689 meter yang terletak di daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, terinformasi, gunung tersebut sempat meletus sekitar tahun 1800-an.
Menurut, Ketua Aliansi Masyarakat Bolaang Mongondow (AMABOM) Zainul Jemmy Lantong berpendapat, dari sejarah yang ada, sempat terjadi letusan sebelumnya yang menyebabkan munculnya Batu Bungko yang terletak di ruas jalan antara Pobundayan dan Bungko.
"Ini dipercaya masyarakat adat yang sebagi batu yang berasal dari gunung Ambang. Sehingga, kecil kemungkinan letusan akan sampai ke wilayah Kotamobagu, karena konon batu ini yang menjaga. Namun dihimbau kepada warga yang berada disekitar gunung Ambang agar selalu waspada, karena bencana bisa datang kapan saja," ungkap Jemmy kepada BOLMONGFOX, Kamis (3/7).
Diketahui pada informasi beberapa bulan lalu, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) miliki peta lokasi rawan bencana dari lembaga internasional yang berkedudukan di Jepang.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Adijibsardjana Hasan Jan mengatakan terdapat 19 buah peta yang diberikan kepada Pemkab Boltim, diakhir bulan lalu.
Peta tersebut diberikan oleh lembaga asal Jepang yang meneliti permasalahan bancana alam di Asia. "Hasil penelitian lembaga itu, Boltim termasuk daerah yang potensi rawan bencana," bebernya, pada Rabu (9/4/2014).
Ajib, sapaan akrabnya menuturkan hal ini terungkap atas hasil penelitian selang waktu 2 tahun yakni 2012 hingga 2013. "Sesuai penelitian ditemukan 19 lokasi rawan bencana yang selanjutnya dipetakan, antara rawan banjir, longsor, kekeringan, angin kencang, tsunami, dan gunung api," bebernya.
Diungkapkan dalam hasil penelitian tersebut bahwa gunung api di Boltim masih aktif dan bisa menyemburkan lahar dan debu panasnya kapan pun. "Itulah sebabnya, sesuai peta, dibawah Gunung Ambang memiliki zona berbahaya yang tidak bisa ditutup agar aliran semacam pernapasan gunung itu tidak tersumbat, Apabila tersebut bisa meletus," tuturnya. (vid)