Terbit pada:Rabu, 06 Agustus 2014
Ditulis oleh: Unknown
Pesan Berantai Deklarasi ISIS Beredar
PENGGUNA BlackBerry Messanger (BBM) di Surabaya dikejutkan beredarnya pesan berantai rencana deklarasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Sidoarjo. Pesan itu berisi ajakan kepada masyarakat untuk menggagalkan rencana deklarasi ISIS.
Berikut isi pesan berantai tersebut, "Ada info bhw ISIS (Islamic State of Irak & Syiria) -yg tlah dnyatakn sbg teroris & hrs dwaspdai olh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris)- akn mngadakn deklarasi pd Selasa tgl 12-Ags-2014 d Gedung Islamic Center Balong Bendo-Sidoarjo. Utk itu, dmnta kpd sgenap masyarakat agr dg mlibatkn para tokoh agama, elemen masyarakat & pihak keamanan utk menggagalkn acr tsb, krn meresahkn masyarakt & dpt mengganggu stabilitas nasional kita".
Rahardi Sukarno, salah seorang warga Surabaya mengaku mendapat kiriman pesan berantai melalui BBM dari rekan di kontak BBM-nya. "Ya benar, beberapa rekan saya juga mengaku mendapat pesan berantai tersebut," ujarnya dihubungi VIVAnews, Rabu 6 Agustus 2014.
Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, mengaku belum mengetahui soal itu, dan mendengar dari saat sejumlah wartawan menghubunginya. "Kami masih koordinasikan dengan pihak terkait. Saya harap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya," katanya.
Untuk diketahui, ISIS belakangan ramai diberitakan karena menyebarkan pengaruh dan menggalang pengikut sampai ke Indonesia. Salah satu ajakan dilakukan melalui tayangan video yang diunggah ke YouTube. Video itu berisi sekelompok warga Indonesia anggota ISIS yang minta kaum Muslimin di Indonesia untuk bergabung dengan kelompoknya.
Berikut isi pesan berantai tersebut, "Ada info bhw ISIS (Islamic State of Irak & Syiria) -yg tlah dnyatakn sbg teroris & hrs dwaspdai olh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris)- akn mngadakn deklarasi pd Selasa tgl 12-Ags-2014 d Gedung Islamic Center Balong Bendo-Sidoarjo. Utk itu, dmnta kpd sgenap masyarakat agr dg mlibatkn para tokoh agama, elemen masyarakat & pihak keamanan utk menggagalkn acr tsb, krn meresahkn masyarakt & dpt mengganggu stabilitas nasional kita".
Rahardi Sukarno, salah seorang warga Surabaya mengaku mendapat kiriman pesan berantai melalui BBM dari rekan di kontak BBM-nya. "Ya benar, beberapa rekan saya juga mengaku mendapat pesan berantai tersebut," ujarnya dihubungi VIVAnews, Rabu 6 Agustus 2014.
Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, mengaku belum mengetahui soal itu, dan mendengar dari saat sejumlah wartawan menghubunginya. "Kami masih koordinasikan dengan pihak terkait. Saya harap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya," katanya.
Untuk diketahui, ISIS belakangan ramai diberitakan karena menyebarkan pengaruh dan menggalang pengikut sampai ke Indonesia. Salah satu ajakan dilakukan melalui tayangan video yang diunggah ke YouTube. Video itu berisi sekelompok warga Indonesia anggota ISIS yang minta kaum Muslimin di Indonesia untuk bergabung dengan kelompoknya.
Kabupaten rawan
Sementara itu Kepolisian Daerah Bengkulu menetapkan tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu sebagai kawasan prioritas untuk pengawasan sebaran gerakan ISIS. Ketiga kabupaten itu yakni, Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur, dan Rejang Lebong.
Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Tatang Somantri, penetapan ketiga kabupaten itu, sudah berdasarkan amatan dan pantauan mereka di lapangan. Termasuk dengan berbagai indikasi adanya aktivitas yang mungkin mengarah ke kegiatan radikal.
"Seperti di Bengkulu Utara, ada pengalaman daerah ini pernah menjadi tempat persembunyian teroris. Sedangkan Kabupaten Kaur dan Rejang Lebong, ditetapkan prioritas karena kedua daerah ini, selain berbatasan langsung dengan perbatasan provinsi, dua daerah ini dinamika kejahatannya tinggi," kata Tatang di Bengkulu.
Diakuinya, pasca munculnya informasi tentang sebaran ISIS di Bengkulu, Polda Bengkulu segera memerintahkan seluruh Kapolres dan melibatkan seluruh pihak keamanan termasuk Babinkamtibmas di sejumlah desa untuk melakukan pemantauan terhadap gerakan tersebut.
Hingga kini, sejumlah intelijen masih terus melakukan pendalaman dan pemantauan di sejumlah pelosok wilayah Bengkulu. "Kami terus menindaklanjuti untuk mencari temuan-temuan dengan proses pendalaman untuk melakukan deteksi dini di setiap kantong-kantong yang dianggap rawan bagi sebaran ISIS di Bengkulu. Sejauh ini, sudah ada beberapa lokasi dan tempat yang kami pantau mendalam," kata Tatang.
Untuk upaya preventif, Tatang mengaku telah menginstruksikan seluruh perangkat Babinkamtibmas di seluruh wilayah Bengkulu, untuk kembali memfungsikan mekanisme wajib lapor bagi tamu atau pendatang yang dianggap asing.
Dengan begitu, upaya tangkal dini bagi kemungkinan merebaknya aktivitas yang mengarah ke radikal, dapat segera diantisipasi. "Siapa saja yang mau masuk atau menginap di suatu daerah, sudah kami instruksikan ke perangkat keamanan menerapkan wajib lapor 1x24 jam atau selambatnya 2x24 jam," ujarnya.
Tak hanya itu, aktivitas razia di sejumlah titik pun mulai kembali digencarkan. Baik itu yang sifatnya menetap ataupun berpindah-pindah. "Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa membantu melaporkan bila memang ada aktivitas yang dianggap mencurigkan di daerahnya," katanya. (vvn)
Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Tatang Somantri, penetapan ketiga kabupaten itu, sudah berdasarkan amatan dan pantauan mereka di lapangan. Termasuk dengan berbagai indikasi adanya aktivitas yang mungkin mengarah ke kegiatan radikal.
"Seperti di Bengkulu Utara, ada pengalaman daerah ini pernah menjadi tempat persembunyian teroris. Sedangkan Kabupaten Kaur dan Rejang Lebong, ditetapkan prioritas karena kedua daerah ini, selain berbatasan langsung dengan perbatasan provinsi, dua daerah ini dinamika kejahatannya tinggi," kata Tatang di Bengkulu.
Diakuinya, pasca munculnya informasi tentang sebaran ISIS di Bengkulu, Polda Bengkulu segera memerintahkan seluruh Kapolres dan melibatkan seluruh pihak keamanan termasuk Babinkamtibmas di sejumlah desa untuk melakukan pemantauan terhadap gerakan tersebut.
Hingga kini, sejumlah intelijen masih terus melakukan pendalaman dan pemantauan di sejumlah pelosok wilayah Bengkulu. "Kami terus menindaklanjuti untuk mencari temuan-temuan dengan proses pendalaman untuk melakukan deteksi dini di setiap kantong-kantong yang dianggap rawan bagi sebaran ISIS di Bengkulu. Sejauh ini, sudah ada beberapa lokasi dan tempat yang kami pantau mendalam," kata Tatang.
Untuk upaya preventif, Tatang mengaku telah menginstruksikan seluruh perangkat Babinkamtibmas di seluruh wilayah Bengkulu, untuk kembali memfungsikan mekanisme wajib lapor bagi tamu atau pendatang yang dianggap asing.
Dengan begitu, upaya tangkal dini bagi kemungkinan merebaknya aktivitas yang mengarah ke radikal, dapat segera diantisipasi. "Siapa saja yang mau masuk atau menginap di suatu daerah, sudah kami instruksikan ke perangkat keamanan menerapkan wajib lapor 1x24 jam atau selambatnya 2x24 jam," ujarnya.
Tak hanya itu, aktivitas razia di sejumlah titik pun mulai kembali digencarkan. Baik itu yang sifatnya menetap ataupun berpindah-pindah. "Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa membantu melaporkan bila memang ada aktivitas yang dianggap mencurigkan di daerahnya," katanya. (vvn)
Caption Foto: Masjid Jami' Sulaiman Al Hunaisil di Dusun Sempu Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang tempat deklarasi Ansharul Khilafah pada 20 Juli 2014.
Foto: VIVAnews/Dyah Pitaloka