Tingkatkan Produktifitas Tanaman Kopi dari Kotoran Kambing

BOLMONG - Dinas Perkebunan dan perlindungan tanaman Pusat, bekerjasama
dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sulut, menggelar sosialisasi perkebunan
rendah emisi carbon pada perkebunan kopi rakyat desa Tapa aog kecamatan
Lolayan.Selasa (25/6) sekitar pukul 12.00 Wita.
Kabag perlindungan tanaman dan perkebunan Bolmong, Usman Buhari SH yang
mendampingi tim dari Pusat dan Provinsi Sulut, dalam sambutannya antara
lain mengatakan Bolmong dikenal memiliki sentra perkebunan kopi yang
cukup luas di Sulut, dengan luas areal sekitar 4009 Ha dari jumlah 8.
014 hektar areal kopi yang tersebar di Sulut.
Dengan luas yang cukup besar, budidaya tanaman kopi yang dilakukan turun
temurun tersebut, masih dilakukan secara konfensional, sehingga kedepan
butuh sentuhan tehnologi pertanian dan perkebunan yang tepat sasaran. "
Bolmong memiliki areal perkebunan kopi terluas di Sulut, dengan 4009
Ha," jelas Buhari dihadapan kelompok Tani tanaman kopi kemarin.
Direktorat perlindungan tanaman dan perkebunan pusat, Ir I Gede Purwadi
dalam penjelasannya, menambahkan untuk meningkatkan produktifitas
tanaman kopi, butuh penggunaan pestisida dan pupuk, yang kedepan
diambil dari limba perkebunan dari ternak kambing.
Karena perubahan Iklim yang terjadi dapat mengurangi emisi corbon, dan
solusinya kebutuhan pestisida dan pupuk dapat dipenuhi dari pengelolaan
kotoran kambing, " Petani kopi diajak berkebun sambil pelihara kambing,
kedepan kebutuhan pestisida dan pupuk untuk tanaman kopi, dapat
terpenuhi dari kotoran kambing," jelas Purwadi dihadapan belasan petani
yang tergabung dalam kelompok tani Kopi.
Sosialisasi yang dilaksanakan ditengah-tengan perkebunan kopi milik
masyarakat tersebut, juga turut dihadiri Kabid Perkebunan dan
perlindungan tanaman Sulut, Robby Tarauman dan kepala seksi perlindungan
tanaman, Sigit Anugrah aparat desa Tata Aog, petani kopi dan masyarakat.
(tov)