Terbit pada:Minggu, 22 Juni 2014
Ditulis oleh: Unknown
2015, Boltim Punya Bibit Bakau
BOLTIM - Hutan Bakau atau sering disebut dengan hutan Mangrove yangberfungsi untuk melindungi garis pantai dari abrasi, butuh penanganan
serius. Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang juga daerah
yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi dengan pesisir pantai, juga
butuh diperhatikan. Warga pesisir pantai pun meminta pemerintah daerah
(pemda) untuk memperhatikan kondisi hutan Mangrove di peisisr pantai
tersebut.
Satu di antaranya, warga Desa Loyow menuturkan, kondisi hutan Mangrove
di desanya semakin kritis. "Ini daerah pantai, jadi kalau siang hari
panas sekali,itu mungkin disebabkan hutan Mangrove yang sudah mulai
habis," kata Jhoni Lalangu kepada BOLMONGfox, pekan lalu.
Dia berharap, pemerintah daerah dapat terlibat dalam pelestarian dan
pemulihan hutan yang dilindungi undang-undang tersebut. "Pemerintah
lebih didengar, kalau sesama warga susah. Apalagi mereka
(pemerintah,red) ada dana untuk menyediakan bibit," lanjutnya.
Jhoni mengaku bahwa pada saat yang lalu, sudah pernah melakukan
penanaman bakau namun dibiarkan begitu saja, sehingga banyak yang tidak
bertahan lama.
Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Haryono Sugeha mengaku,
tahun ini pihaknya tidak menyediakan bibit Mangrove. Sebab masih fokus
dalam membenahi ruang terbuka hijau di Ibukota Kabupaten.
"Usulan saat Musrembang terkait Mangrove sudah ada, rencananya akan
dilakukan tahun 2015 untuk pengadaan bibit. Semua permintaan masyarakat
di desa-desa akan kita penuhi sesuai usulan," janjinya.
dalam waktu dekat ini, pihak BLH Boltim akan melakukan penanaman ribuan
pohon di lokasi yang akan dijadikan perkantoran Pemkab Boltim. (bix)
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di
atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di
tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di
sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang
dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang
mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi;
serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya
sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan
jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah
melewati proses adaptasi dan evolusi. (**sumber wikipedia)