Terbit pada:Sabtu, 19 Juli 2014
Ditulis oleh: Unknown
Malaysia Airlines Tawarkan Refund Tiket Calon Penumpang
BISNIS - Malaysia Airlines menawarkan pengembalian tiket sepenuhnya (refund) bagi para calon penumpang yang ketakutan setelah kejadian kecelakaan MH17 di perbatasan Ukraina-Rusia yang menewaskan 300 orang dalam pesawat.Dilansir Business Insider, Sabtu 19 Juli 2014, hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita asal Australia, News.com.
Perubahan kebijakan Malaysia Airlines tersebut tidak hanya karena kecelakaan MH17, tetapi juga karena hilangnya pesawat MH370, empat bulan yang lalu. Dua kali tragedi besar itu menyebabkan calon penumpang khawatir akan keselamatan mereka.
Menurut kantor berita itu, penukaran tiket berlaku mulai 18-24 Juli, dengan rencana perjalanan antara 18 Juli hingga 31 Desember 2014.
"Mengingat tragedi yang baru saja terjadi pada MH17 di 17 Juli 2014, Malaysia Airlines akan menyesuaikan kebijakan. Penumpang yang ingin menunda atau membatalkan rencana perjalanan mereka dapat memperoleh pengembalian dana," demikian pernyataan Malaysia Airlines yang dilansir News.com.
Selain menawarkan refund tiket, Malaysia Airlines juga menawarkan pemberian kelonggaran bagi calon penumpang yang ingin mengubah penerbangan mereka.
"Penumpang penerbangan Enrich Frequent Flyer juga akan menerima keringanan biaya pada setiap perubahan penerbangan mereka."
Sayangnya, kebijakan yang diambil Malaysia Airlines tersebut nampaknya sudah terlambat untuk mengembalikan kepercayaan konsumen.
Sejumlah konsumen mengeluhkan ketakutannya dengan penerbangan Malaysia Airlines di media sosial.
Misalnya, Scott Eddy berkicau di Twitter, "Saya baru saja membatalkan penerbangan Enrich Frequent Flyer dengan #MalaysiaAirlines, dan tidak akan pernah melakukan penerbangan dengan maskapai itu lagi.#MH17 #MH370 #Travel."
Zustin Zimberlake juga menulis, "MAS, saya akan membatalkan penerbangan saya bulan depan. Maaf, perusahaan Anda terlalu berbahaya #malaysiaAirlines#mas"
Ada lagi, Ryan Toner berkicau: "Saya akan tetap pergi pada November, tapi dengan membatalkan Malaysia Airlines." (vvn)