Kenaikan BBM, Tarif Angkot Bolsel-Kotamobagu Naik Sepihak

MOLIBAGU – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar senilai Rp2000 oleh pemerintah pusat, berdampak pada kenaikkan tarif angkutan umum. Mirisnya lagi, kenaikkan ini dilakukan secara sepihak oleh para sopir angkutan umum.

Hal ini mendapat reaksi beragam dari lapisan masyarakat Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Seperti dijelaskan oleh warga kepada BOLMONGfox, Rabu (19/11) pekan lalu. Menurutnya, kenaikan ini dianggap tidak berpihak kepada masyarakat, sebab secara otomatis ketika BBM naik maka semua kebutuhan pokok masyarakat pun akan ikut naik. Sementara dari segi pendapatan perkapita masyarakat belum menentu.

“Jelas ketika BBM naik maka semua harga bahan pokok akan naik juga secara otomatis,” ungkap salah satu warga dengan nada kesal. Namun ada juga warga yang mengapresiasi dan menganggap bahwa ini adalah program pemerintah yang harus kita dukung.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bolsel melalui Kabid Perhubungan Saleh Dondo ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk tarif angkutan sementara belum naik. “Kita masih menunggu peraturan gubernur karena ini tarif antar kabupaten, dan itu merupakan kewenangan pihak provinsi,” ujar Dondo.

Lanjutnya, untuk Tatanan Transportasi Lokal (Tratalok) belum ada khusus di wilayah Molibagu, dan terkait tarif Molibagu-Kotamobagu, para sopir belum menaikkannya karena masih bingung dan masih menunggu aturan dari provinsi,”terangnya.

Sementara itu dari pantauan, tarif untuk angkutan umum sudah dinaikkan menjadi Rp40.000, padahal belum ada Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulut terkait penetapan tarif. Sebelumnya, tarif angkutan sebelum kenaikkan BBM senilai Rp25.000 namun dinaikkan sepihak menjadi Rp30.000.




Peliput: Febby Manoppo
Editor: David Sumilat
Foto: Ilustrasi angkutan kota