Terbit pada:Rabu, 07 Januari 2015
Ditulis oleh: Unknown
Eks Pedagang Pasar 23 Maret ‘Galau’
![]() |
| Pembangunan Pasar 23 Maret yang masih terbengkalai. (foto:iceq) |
KOTAMOBAGU – Nasib pembangunan kembali Pasar 23 Maret berkonsep pasar modern kini menggantung. Proyek gedung pasar yang berlokasi di bilangan jalan Ibolian Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat sudah tak jelas kapan akan selesai. Pasalnya, kucuran dana dari pemerintah pusat berbandrol Rp9,5 Miliar untuk mendirikan pasar percontohan ini, yang ditargetkan hingga Desember 2014 lalu, tak bisa diselesaikan sesuai dengan batas waktu penggunaan anggaran.
Sehingga, proyek yang ditangani kontraktor pelaksana PT Anugerah Kayamatu Utama terpaksa dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Padahal sebelumnya, para pedagang telah menempati pasar itu bertahun-tahun sebelum direnovasi. Namun, mereka direlokasi ke Pasar Genggulang dan Pasar Poyowa Kecil dan dijanjikan bisa kembali lagi ke Pasar 23 Maret setelah ditata kembali.
"Katanya tiga bulan jangka waktu pembangunan, dan kami tahun 2015 ini dijanjikan akan dipindahkan lagi ketempat itu," ujar Ati, salah satu pedagang beras yang ditemuiBOLMONGFOX, Rabu (7/1/2015) kemarin.
Lanjut dia, selang menunggu tiga bulan, dia rela berjualan di emperan trotoar, walaupun sering berurusan dengan petugas Satpol-PP disaat turun menertibkan. "Saya berjualan di trotoar karena janji hanya tiga bulan akan balik lagi ke pasar setelah bangunannya rampung. Dulunya kios saya dipasar itu dan rela untuk dibongkar. Namun,hingga kini pasar itu tidak selesai dikerjakan. Nah, bagaimana nasib kami?" tambah Ati, dengan nada bertanya.
Tak selesainya pembangunan Pasar 23 Maret itu, cukup membuat PR (pekerjaan rumah-red) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, untuk mencarikan solusi penyelesaian pasar agar para pedagang kembali beraktifitas seperti sedia kala di tempat itu. Banyak yang mengkhawatirkan, jangan sampai pasar tersebut bangunannya terbengkalai.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Penanaman Modal (Disperindagkop-PM) Kotamobagu, Herman Aray, saat dikonfirmasi, hanya mengatakan pihaknya, lagi menunggu penyelesaian 100 persen. "Yang pasti akan digunakan, namun kalau sudah selesai fisik 100 persen," singkat Aray. (cq)








